uji-aktivitas-antioksidan-daun-pohpohan

 BAB 1

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara tropis yang menghasilkan berbagai macam sayuran. Salah satu sayuran yang tumbuh subur di Indonesia adalah pohpohan. Pohpohan banyak di konsumsi oleh masyarakat Jawa Barat dalam keadaan segar (lalapan). Kandungan serat dan vitamin pada sayuran segar lebih besar dibandingkan dengan sayuran yang sudah dimasak. Hal ini menunjukkan bahwa daun pohpohan mengandung senyawa asam askorbat, fenol, α-tokoferol, dan β-karoten yang dapat berperan sebagai antioksidan. Bagian daun pohpohan yang digunakan sebagai lalapan biasanya adalah daun muda sehingga diduga bagian tersebut memiliki aktivitas antioksidan paling besar.

Akhir-akhir ini industri makanan, farmasi dan kosmetika saat ini tertarik untuk mencari sumber baru dari antioksidan alami sebagai alternatif untuk menggantikan antioksidan sintetis. Penggunaan antioksidan sintetis banyak disinyalir mempunyai efek toksik dan promosi karsinogenesis (Ito et al ., 1983).

Antioksidan adalah senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil hasil dari proses metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, sinar ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain.  Radikal bebas ini secara perlahan akan merusak sel, akibatnya tubuh mudah terserang penyakit, organ tubuh tidak bekerja maksimal dan cepat mengalami penuaan dini. Sebenarnya antioksidan ada secara alami di dalam tubuh, namun jumlahnya sedikit dan terus menurun seiring bertambahnya usia, karenanya tubuh perlu tambahan antioksidan dari makanan.

Tumbuhan pohpohan (Pilea Trinervia Wight.) merupakan anggota famili Urticaceae, Pohpohan banyak tumbuh di daerah pegunungan Jawa Barat.

Daun pohpohan (Pilea Trinervia Wight.) Hasil pemeriksaan kandungan kimia simplisia menunjukkan adanya golongan senyawa steroid/triterpenoid, alkaloid dan flavonoid.

Aktivitas antioksidan dapat diukur dengan berbagai metode. Metode yang sering digunakan antara lain daya pereduksi (Huang et al. 2005), penangkapan radikal 1,1-difenil-2- pikrilhidrazil atau DPPH (Huang et al. 2005, Harish & Shivanandappa 2006, Abas et al. 2006, Turkmen et al. 2006), penangkapan radikal 3-etilbenzotiazolin-6-asam sulfonat atau ABTS (Ozyurt et al. 2006), besi(III) tiosianat atau FTC (Huang et al. 2005, Zin et al. 2002, Abas et al. 2006), asam tiobarbiturat  atau TBA (Zin et al. 2002, Abas et al. 2006), Ce(IV) (Ozyurt et al. 2006). Salah satu metode yang sekarang populer digunakan adalah metode DPPH (Molyneux 2004)



1.2 Batasan Masalah

Penetapan antioksidan daun Pohpohan dengan menggunakan metode peredam radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil).

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan dari daun Pohpohan (Pilea Trinervia W )

Comments

Popular Posts